Pengukuran Antropometri Menurut WHO: Pentingnya Mengukur Tubuh dengan Benar

🔍 Apa itu Pengukuran Antropometri Menurut WHO?

Sobat Penurut, mungkin kamu pernah mendengar istilah pengukuran antropometri. Nah, pengukuran antropometri adalah pengukuran dimensi tubuh manusia seperti tinggi badan, berat badan, lingkar pinggang, dan sebagainya. Pengukuran ini penting untuk menentukan status gizi, pertumbuhan, dan perkembangan tubuh seseorang.

World Health Organization (WHO) adalah organisasi internasional yang berfokus pada masalah kesehatan. WHO menetapkan standar pengukuran antropometri untuk digunakan di seluruh dunia. Standar tersebut dapat membantu mengevaluasi status gizi dan pertumbuhan anak, serta risiko penyakit terkait gizi seperti obesitas dan diabetes.

📊 Tabel: Standar Pengukuran Antropometri Menurut WHO

Jenis Pengukuran Standar WHO untuk Anak Laki-laki Standar WHO untuk Anak Perempuan Standar WHO untuk Dewasa Laki-laki Standar WHO untuk Dewasa Perempuan
Tinggi Badan 0-5 tahun: Berat badan/Tinggi badan harus< -3 SD
5-19 tahun: Tinggi badan harus< -2 SD
>19 tahun: Tinggi badan harus< -2.5 SD
0-5 tahun: Berat badan/Tinggi badan harus < -3 SD
5-19 tahun: Tinggi badan harus < -2 SD
>19 tahun: Tinggi badan harus < -2.5 SD
Tinggi badan harus< -2 SD Tinggi badan harus< -2 SD
Berat Badan 0-5 tahun: Berat badan/Tinggi badan harus < -2 SD
5-19 tahun: Berat badan harus < -2 SD
0-5 tahun: Berat badan/Tinggi badan harus < -2 SD
5-19 tahun: Berat badan harus < -2 SD
Berat badan harus< -2 SD Berat badan harus< -2 SD
Lingkar Kepala 0-5 tahun: Lingkar kepala harus< -2 SD 0-5 tahun: Lingkar kepala harus< -2 SD N/A N/A
Lingkar Lengan Atas 0-5 tahun: Lingkar lengan atas harus< -2 SD 0-5 tahun: Lingkar lengan atas harus< -2 SD N/A N/A
Lingkar Pinggang 5-10 tahun: Lingkar pinggang harus< -1 SD 5-10 tahun: Lingkar pinggang harus< -1 SD Lingkar pinggang lebih besar dari 94 cm Lingkar pinggang lebih besar dari 80 cm
BMI 5-19 tahun: BMI harus< -2 SD 5-19 tahun: BMI harus< -2 SD BMI lebih besar dari 30 BMI lebih besar dari 30

🤔 Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Pengukuran Antropometri Menurut WHO?

Seperti halnya metode pengukuran lainnya, pengukuran antropometri menurut WHO memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut ini adalah penjelasannya:

Kelebihan Pengukuran Antropometri Menurut WHO

1. Mudah dilakukan

Pengukuran antropometri relatif mudah dilakukan dengan alat sederhana. Dalam waktu yang singkat, kita dapat mengetahui status gizi seseorang.

2. Akurasi yang tinggi

Pengukuran antropometri menurut WHO memiliki akurasi yang cukup tinggi dalam menentukan status gizi. Pengukuran ini juga dapat digunakan untuk mengetahui risiko penyakit terkait gizi seperti obesitas dan diabetes.

3. Standar yang sama di seluruh dunia

Standar pengukuran antropometri menurut WHO digunakan di seluruh dunia. Hal ini memudahkan dalam melakukan perbandingan data dan memantau perkembangan gizi dan pertumbuhan manusia di seluruh dunia.

Kekurangan Pengukuran Antropometri Menurut WHO

1. Tidak akurat pada kasus tertentu

Pengukuran antropometri tidak akurat pada kasus tertentu seperti pada orang yang kurang muskil atau yang berotot, dan pada orang yang mengalami retensi cairan.

2. Tidak dapat menggantikan diagnosis medis

Pengukuran antropometri tidak dapat menggantikan diagnosis medis atau pemeriksaan klinis lainnya dalam menentukan status gizi dan kesehatan seseorang.

3. Tidak memperhitungkan faktor lainnya

Pengukuran antropometri hanya memperhitungkan dimensi tubuh manusia seperti tinggi badan dan berat badan. Namun, faktor lain seperti kondisi kesehatan dan aktivitas fisik juga mempengaruhi kesehatan tubuh.

❓ FAQ: Pertanyaan yang Sering Ditanyakan tentang Pengukuran Antropometri Menurut WHO

1. Apa itu pengukuran antropometri?

Pengukuran antropometri adalah pengukuran dimensi tubuh manusia seperti tinggi badan, berat badan, lingkar pinggang, dan sebagainya.

2. Apa tujuan dari pengukuran antropometri?

Tujuan dari pengukuran antropometri adalah untuk menentukan status gizi, pertumbuhan, dan perkembangan tubuh seseorang.

3. Apa itu standar pengukuran antropometri menurut WHO?

Standar pengukuran antropometri menurut WHO adalah standar yang digunakan di seluruh dunia untuk menentukan status gizi dan risiko penyakit terkait gizi seperti obesitas dan diabetes.

4. Apa saja jenis pengukuran antropometri menurut WHO?

Jenis pengukuran antropometri menurut WHO antara lain tinggi badan, berat badan, lingkar pinggang, lingkar lengan atas, lingkar kepala, dan indeks massa tubuh (BMI).

5. Apa kelebihan pengukuran antropometri menurut WHO?

Kelebihan pengukuran antropometri menurut WHO antara lain mudah dilakukan, akurasi yang tinggi, dan standar yang sama di seluruh dunia.

6. Apa kekurangan pengukuran antropometri menurut WHO?

Kekurangan pengukuran antropometri menurut WHO antara lain tidak akurat pada kasus tertentu, tidak dapat menggantikan diagnosis medis, dan tidak memperhitungkan faktor lainnya.

7. Siapa yang sebaiknya melakukan pengukuran antropometri?

Pengukuran antropometri sebaiknya dilakukan oleh petugas kesehatan, terutama untuk mengevaluasi status gizi dan pertumbuhan anak.

8. Apakah pengukuran antropometri dapat dilakukan sendiri di rumah?

Pengukuran antropometri sebaiknya dilakukan oleh petugas kesehatan. Namun, pengukuran berat badan dan tinggi badan dapat dilakukan sendiri di rumah dengan alat yang tepat.

9. Seberapa sering sebaiknya melakukan pengukuran antropometri?

Sebaiknya melakukan pengukuran antropometri secara periodik, terutama pada anak-anak untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan tubuh.

10. Apa yang harus dilakukan jika hasil pengukuran antropometri menunjukkan adanya masalah?

Jika hasil pengukuran antropometri menunjukkan adanya masalah seperti kekurangan gizi atau obesitas, sebaiknya berkonsultasi dengan petugas kesehatan untuk mengetahui langkah yang harus dilakukan.

11. Apa yang mempengaruhi pengukuran antropometri?

Pengukuran antropometri dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis kelamin, usia, kondisi kesehatan, dan aktivitas fisik.

12. Apakah pengukuran antropometri lebih akurat daripada BMI?

Pengukuran antropometri dan BMI memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun, keduanya dapat digunakan untuk menentukan status gizi dan risiko penyakit terkait gizi.

13. Apakah pengukuran antropometri dapat digunakan untuk menentukan kebugaran tubuh?

Pengukuran antropometri hanya dapat menentukan status gizi dan risiko penyakit terkait gizi. Untuk menentukan kebugaran tubuh, dibutuhkan tes fisik dan kebugaran yang lebih lengkap.

👍 Kesimpulan: Mengukur Tubuh dengan Benar untuk Menjaga Kesehatan

Sobat Penurut, pengukuran antropometri menurut WHO adalah metode yang penting untuk mengetahui status gizi, pertumbuhan, dan perkembangan tubuh seseorang. Meskipun memiliki kelebihan dan kekurangan, pengukuran antropometri dapat membantu dalam mencegah risiko penyakit terkait gizi seperti obesitas dan diabetes.

Sebagai pembaca yang bijak, mari kita selalu menjaga kesehatan tubuh dengan mengukur tubuh dengan benar dan melakukan gaya hidup sehat seperti konsumsi makanan yang seimbang dan olahraga secara teratur.

💡 Disclaimer

Artikel ini disusun untuk keperluan informasi dan bukan sebagai pengganti saran medis yang diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan.

Related video of Pengukuran Antropometri Menurut WHO: Pentingnya Mengukur Tubuh dengan Benar