Salam Sobat Penurut, Ini Dia Definisi UMKM Menurut UU yang Perlu Kamu Tahu
UMKM atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupakan sektor penting dalam perekonomian Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM di Indonesia mencapai 64,2 juta usaha pada tahun 2019. Namun, untuk memperoleh hak-hak sebagai UMKM, diperlukan definisi yang jelas berdasarkan UU. Pada artikel ini, kami akan membahas definisi UMKM menurut UU, beserta kelebihan dan kekurangannya. Selain itu, kami juga akan memberikan FAQ seputar UMKM yang sering ditanyakan.
Pendahuluan
Pada tahun 2014, pemerintah mengesahkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah. UU ini menyatakan bahwa UMKM adalah usaha ekonomi produktif yang memiliki kriteria jumlah karyawan, omzet usaha, serta aset yang terbatas. Berikut adalah penjelasan dari setiap kriteria tersebut:
Jumlah Karyawan
Karyawan adalah sumber daya manusia yang bekerja di suatu usaha. Menurut UU, usaha yang masuk kategori UMKM adalah usaha yang memiliki jumlah karyawan:
- Mikro: maksimal 10 orang
- Kecil: maksimal 50 orang
- Menengah: maksimal 250 orang
Omzet Usaha
Omzet usaha adalah jumlah pendapatan yang diperoleh oleh suatu usaha dalam periode tertentu. Menurut UU, usaha yang masuk kategori UMKM adalah usaha yang memiliki omzet usaha:
- Mikro: maksimal 300 juta rupiah
- Kecil: maksimal 2,5 miliar rupiah
- Menengah: maksimal 50 miliar rupiah
Aset
Aset adalah sumber daya yang dimiliki oleh suatu usaha, baik itu berupa tanah, bangunan, mesin, dan inventaris. Menurut UU, usaha yang masuk kategori UMKM adalah usaha yang memiliki aset:
- Mikro: maksimal 50 juta rupiah
- Kecil: maksimal 500 juta rupiah
- Menengah: maksimal 10 miliar rupiah
Kelebihan Definisi UMKM Menurut UU
Adanya definisi UMKM menurut UU memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:
- Memberikan batasan yang jelas terkait definisi UMKM, sehingga memudahkan pemerintah dalam mengidentifikasi dan memantau perkembangan UMKM di Indonesia
- Memberikan kepastian hukum bagi UMKM, karena UU memberikan hak-hak yang sama bagi UMKM di seluruh Indonesia
- Mendorong pengembangan UMKM, karena pemerintah dapat memberikan bantuan dan fasilitas yang sesuai dengan kategori UMKM
Kekurangan Definisi UMKM Menurut UU
Adanya definisi UMKM menurut UU juga memiliki beberapa kekurangan, di antaranya:
- Belum semua UMKM mendaftar ke pemerintah, sehingga masih banyak UMKM yang tidak mendapatkan bantuan dan fasilitas dari pemerintah
- Definisi UMKM yang rigid bisa menghambat perkembangan bisnis UMKM yang potensial
- Definisi UMKM yang hanya berdasarkan kriteria kuantitatif bisa mengabaikan faktor kualitatif seperti kreativitas dan inovasi dalam bisnis
Tabel Definisi UMKM Menurut UU
Kategori | Jumlah Karyawan | Omzet Usaha | Aset |
---|---|---|---|
Mikro | Maksimal 10 orang | Maksimal 300 juta rupiah | Maksimal 50 juta rupiah |
Kecil | Maksimal 50 orang | Maksimal 2,5 miliar rupiah | Maksimal 500 juta rupiah |
Menengah | Maksimal 250 orang | Maksimal 50 miliar rupiah | Maksimal 10 miliar rupiah |
FAQ UMKM
1. Apa itu UMKM?
UMKM merupakan singkatan dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah, yang merujuk pada usaha ekonomi produktif dengan kriteria jumlah karyawan, omzet usaha, serta aset terbatas.
2. Apa saja kriteria yang harus dipenuhi untuk masuk dalam kategori UMKM?
Untuk masuk dalam kategori UMKM, suatu usaha harus memenuhi kriteria jumlah karyawan, omzet usaha, serta aset yang telah ditetapkan dalam UU.
3. Apa manfaat mendaftarkan usaha sebagai UMKM?
Dengan mendaftarkan usaha sebagai UMKM, pemerintah dapat memberikan bantuan dan fasilitas yang sesuai dengan kategori UMKM, seperti pelatihan, pembiayaan, atau akses pasar.
4. Bagaimana cara mendaftarkan usaha sebagai UMKM?
Untuk mendaftarkan usaha sebagai UMKM, dapat dilakukan melalui Dinas Koperasi dan UKM setempat. Proses pendaftaran biasanya melalui tahap verifikasi dan validasi data usaha.
5. Apakah seluruh UMKM harus mendaftar ke pemerintah?
Secara hukum, seluruh UMKM harus mendaftar ke pemerintah. Namun, masih banyak UMKM yang belum mendaftar karena berbagai kendala, seperti biaya atau kepercayaan.
6. Apa saja faktor yang mempengaruhi perkembangan bisnis UMKM?
Faktor yang mempengaruhi perkembangan bisnis UMKM antara lain manajemen yang baik, strategi pemasaran yang tepat, serta inovasi produk atau jasa.
7. Bagaimana peran pemerintah dalam pengembangan UMKM?
Pemerintah memiliki peran dalam pengembangan UMKM, seperti memberikan bantuan dan fasilitasi sesuai dengan kebutuhan UMKM, meningkatkan akses pasar, serta memberikan pelatihan dan pembinaan.
8. Apa saja kendala yang dihadapi UMKM di Indonesia?
Kendala yang dihadapi UMKM di Indonesia antara lain akses permodalan yang terbatas, kurangnya infrastruktur, serta kurangnya akses pasar dan promosi bisnis.
9. Bagaimana UMKM dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan bisnisnya?
UMKM dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan bisnisnya, seperti dengan memanfaatkan media sosial untuk promosi, menggunakan aplikasi ojek online untuk pengiriman barang, atau membuat website e-commerce.
10. Apa saja jenis usaha yang masuk kategori UMKM?
Jenis usaha yang masuk kategori UMKM sangat beragam, mulai dari usaha kuliner, fashion, hingga jasa konsultan atau perawatan kecantikan.
11. Bagaimana UMKM dapat meningkatkan kualitas produk atau jasanya?
UMKM dapat meningkatkan kualitas produk atau jasanya dengan melakukan riset pasar, mengikuti pelatihan atau workshop, atau memperbaiki proses produksi dan distribusi.
12. Apa saja tantangan yang dihadapi UMKM dalam menghadapi pandemi COVID-19?
Tantangan yang dihadapi UMKM dalam menghadapi pandemi COVID-19 antara lain menurunnya permintaan pasar, kesulitan memperoleh bahan baku, serta keterbatasan akses keuangan.
13. Bagaimana UMKM dapat bertahan dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil?
UMKM dapat bertahan dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada, melakukan diversifikasi usaha, atau mengembangkan pasar baru.
Kesimpulan
Setelah membaca artikel ini, Sobat Penurut sekarang sudah mengetahui definisi UMKM menurut UU beserta kelebihan dan kekurangannya. Meskipun memiliki kekurangan, definisi UMKM menurut UU tetap diperlukan untuk memberikan panduan dan kepastian hukum bagi UMKM di Indonesia. Dengan meningkatkan kualitas produk atau jasa, serta memanfaatkan teknologi yang ada, UMKM dapat bertumbuh dan berkembang di tengah persaingan yang semakin ketat. Mari kita dukung UMKM Indonesia!
Kata Penutup
Artikel ini dibuat untuk membantu Sobat Penurut dalam memahami definisi UMKM menurut UU. Namun, penulis tidak bertanggung jawab atas kebenaran informasi yang disajikan dalam artikel ini, karena informasi dapat berubah sewaktu-waktu. Oleh karena itu, penulis menyarankan untuk selalu melakukan pengecekan terhadap informasi yang diterima. Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat!